BADUGA NEWS – Akan digantikannya Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) oleh program yang lebih segar dan inovatif yaitu program Pendidikan Kepemimpinan Sekolah (PKS) yang rencananya akan diterapkan tahun 2025 mendatang.
Langkah yang diambil ini akan menjadi bagian dari penyempurnaan kebijakan untuk menciptakan pemimpin pendidikan masa depan yang lebih profesional dan visioner.
Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, dalam keterangannya menyatakan bahwa, meskipun Program Guru Penggerak dihentikan, prinsip dasarnya tetap diteruskan dalam format yang lebih terarah PKS akan menjadi tonggak baru dalam pendidikan dengan fokus pada pelatihan calon Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
“Program Guru Penggerak merupakan bagian dari Merdeka Belajar. Transformasi ini akan memperluas cakupan untuk membangun pemimpin pendidikan yang tidak hanya ahli mengajar, tetapi juga cakap mengelola,” ujar Nunuk. Jum’at 13 Desember 2024.
BACA PULA: Sertifikat Guru Penggerak Merupakan Syarat Mutlak Untuk Calon Kepala Sekolah, Begini Alasannya
Lain halnya dengan PGP yang fokus pada pengembangan kompetensi guru, PKS dirancang lebih komprehensif untuk melatih kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Program ini bertujuan untuk:
1. Membentuk kepala sekolah yang mampu merancang dan mengelola kebijakan sekolah secara strategis.
2. Meningkatkan kompetensi pengawas dalam memantau dan mendukung peningkatan mutu pendidikan.
3. Menyelaraskan pelatihan dengan standar nasional dan kurikulum sekolah.
Peserta PKS akan dilatih dengan metode pembelajaran praktis dan studi kasus sehingga siap menghadapi tantangan nyata di dunia pendidikan.
Transformasi ini menandai pergeseran kebijakan dari era Nadiem Makarim menuju visi baru Abdul Mu’ti sebagai Mendikbud Ristek.
Jika sebelumnya kebijakan Merdeka Belajar menekankan inovasi dalam pengajaran, kini pendekatan lebih fokus pada peningkatan kepemimpinan pendidikan.
Keputusan mengganti PGP dengan PKS mencerminkan adaptasi pemerintah terhadap kebutuhan pendidikan masa kini.
Di mana peran pemimpin sekolah menjadi kunci sukses pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Jika sebelumnya kebijakan Merdeka Belajar menekankan inovasi dalam pengajaran, kini pendekatan lebih fokus pada peningkatan kepemimpinan pendidikan.
Keputusan mengganti PGP dengan PKS mencerminkan adaptasi pemerintah terhadap kebutuhan pendidikan masa kini.
NEW RELEASE: Persatuan Istri Prajurit Kodam XII/Tanjungpura Tampilkan Kreasi Tenun Sidan untuk Program #PersitBisa
Di mana peran pemimpin sekolah menjadi kunci sukses pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Meskipun langkah ini menjanjikan, tantangan tetap ada. Pemerintah harus memastikan bahwa:
– Program PKS dapat diimplementasikan tanpa jeda yang mengganggu pelatihan guru.
– Materi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan setiap jenjang pendidikan.
Nunuk Suryani juga menegaskan akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan tenaga pendidik untuk menjadikan PKS sebagai fondasi keberhasilan transformasi ini.
Dengan hadirnya PKS, harapan membangun generasi pemimpin sekolah yang berintegritas dan inovatif semakin nyata.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia tetapi juga menciptakan standar baru dalam manajemen sekolah yang relevan dengan tantangan era digital. ***
Sumber: Kemendikdasmen
Editor: Redaktur